Menceritakan seorang anak yang merasa belum siap untuk mada depannya
Nama “Manek” bukan asal unik—itu versi Arabisasi & Prancis dari Santa Monika, bunda dari Santo Agustinus yang hidupnya penuh luka, sabar, dan makna.
Nama gue banyak, tapi ceritanya satu: dari kelas XI A sampai dunia maya, semua tahu siapa gue sebenarnya.
Veliex alias Babe tiba-tiba datang di Jumat ini. Dari foto bareng, nilai ASTS tertinggi, sampai juara 3 disiplin—hari penuh kehangatan ayah dan anak.
Di balik tawa gorengan tipis, ada cerita inner child yang lupa tumbuh dan masih sibuk minta pelukan.
Bab 33 - Maaf, Penyesalan dan Kehilangan yang MencintaiBeberapa menit setelah kabar itu mengguncang duniaku, aku terduduk di lantai rumah sakit, bersa
Baim Wong berani keluar dari template horor, tapi Sukma justru bikin penonton bingung antara takjub atau kecewa.
Pas lagi MTK TL Sin-Cos-Tan, Veliex XI D, “babe” gue, lewat kelas. Lihat gue, teriak pakai logat Lampung-Pantura campur Jawa. Eeeee… babe!
Halo gays kali ini gue mau menceritakan pengalaman gue dari awal masuk kuliah sampai gue menduduki bangku semester lima ini. Awal dari semester satu,
Veliex, teman alumni kelas XD yang gue panggil babe, jadi bokap pengganti di sekolah. Perannya ngubah cara gue berkembang sebagai anak perempuan.
Dianggap aneh? Biarin. Kami pilih jalan terus, gaskan! Dari teguran sabuk sekolah sampai bisik-bisik soal anomali di kelas
Mozart irama Pulau Dewata dan disiplin militer.
Dari ‘heh’ khas Pak Ncus sampai jargon ‘ganti mode matriks’ ala Pak Browibowo, kerjaan gue jadi seksi kedisiplinan XI A terasa lebih seru.
Singlish ketemu English Amerika di kelas?
Kemarin, langkah tegas komandan upacara di sekolah gue berpadu dengan gema sound system, menjelma simfoni ala Mozart bercampur nuansa Bali.
“Lorong sepi. Pintu 9B terbuka sedikit. Bisikan pelan terdengar: ‘Fadil… giliranmu sekarang.’ Dan semua berubah selamanya.”
Di kota yang serba cepat, seni sering lewat begitu saja. Coba berhenti sebentar—lihat, dengar, dan rasakan ceritanya di balik panggung.
Chenya menuduhku suka Veliex—teman lama yang kini sekelas sebelah. Padahal, dia bukan siapa-siapa... kecuali figur ayah dan emban alias wali sekdis