Mohon tunggu...
rennnhahahahahahahaha
rennnhahahahahahahaha Mohon Tunggu... Pelajar

electronic diary :V

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diary: Jadi Guru Tidak Hanya Mengajar

26 Agustus 2025   00:26 Diperbarui: 26 Agustus 2025   00:26 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bayangin suasana kelas XI A jam pulang. Kipas angin di pojok berderit pelan, anak-anak udah ribut buka tas, ada yang buru-buru ngecek notifikasi HP, ada yang pelan-pelan nyelipin botol minum ke dalam ransel. Gue, sebagai seksi kedisiplinan 1, udah siap-siap mau ngomong: "Woy, jangan kabur, yang piket dulu!"

Tapi tiba-tiba suara khas Pak Markus Rustanta alias Pak Ncus terdengar dari depan kelas. Suaranya tuh punya ritme unik: agak berat, cepet, tapi selalu diselingi jeda yang bikin anak-anak langsung noleh. "Heh... jangan buru-buru pulang dulu. Yang piket Senin, ayo... laksanakan tugasnya! Jangan tunggu besok, sekarang juga."

Nada "heh" di depan kalimat itu khas banget. Setengah bercanda, setengah serius. Hasilnya? Anak-anak yang piket langsung salah tingkah, buru-buru jalan ke depan ambil sapu. Gue nggak perlu ngomong apa-apa. Rasanya kayak punya senior yang siap "back up" kapan aja.

Beda lagi ceritanya kalau jam Matematika sama Pak Budi Browibowo. Beliau ini udah malang melintang ngajar, katanya tahun depan pensiun. Gayanya sederhana, tapi sekali ngomong suka nyelipin kalimat yang nyangkut di kepala.

Waktu itu beliau lagi ngajar Matriks. Dengan kapur putih di tangan, beliau nulis angka-angka di papan tulis. Lalu tiba-tiba berhenti, nengok ke kelas, dan nyeletuk dengan suara agak dalam, serak tapi penuh tekanan: "Sekarang... kita ganti mode matriks dulu."

Seketika kelas hening. Terus satu-dua orang ketawa kecil. Esoknya? Istilah itu langsung jadi jargon kelas.

Awalnya dipakai sesuai konteks matematika. Tapi lama-lama, anak-anak XI A, terutama si rabi gue (Galih), mulai kreatif:

  • Kalau gue ketiduran di kelas "Mode Restart"

  • Kalau gue diem aja, rebahan di meja "Mode Daya Mati"

  • Kalau gue ketemu Angel, Nindi, Nirmala dan Galih, kapan ya? Pas selesai pelajaran Bahasa indonesia di Rabu "Mode Tethering"

Semua gara-gara satu kalimat kecil dari Pak Browibowo. Dan yang paling kocak, istilah itu akhirnya merembet ke guru lain juga. Pernah sekali, pas gue ngerapiin laporan kelas, Pak Browibowo nyeletuk sambil cekikikan: "Lho, ini laporannya kok kayak mode error ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun