Mohon tunggu...
Reza Pratama Nugraha
Reza Pratama Nugraha Mohon Tunggu... Programmer - Penulis Amatir

Seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suara Bising

1 Mei 2023   03:23 Diperbarui: 1 Mei 2023   05:18 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pasar Muara Semut, orangnya bawa ampli mesjid diiket di jok, Pak Ramli juga lagi kejar."

Tak lama mereka semua sudah naik motor bergoncengan, masing-masing membawa pentungan dengan adrenalin dan napas yang berderu-deru. Tejo celingak-celinguk di antara pemuda mencari boncengan, tapi semua sudah cabut meninggalkannya. Tejo berlari, memutuskan melempar sendal bututnya itu, tak mau ketinggalan acara ngeroyokin maling.

***

Pak Ramli baru kali ini mengebut dengan motor Astrea. Teriaknya dia, "MALIIING!! WOI BERHENTI WOII!!!", tapi tak didengarnya oleh pria di depan yang malah menaikan kecepatan kendaraannya.

Beberapa waktu yang lalu Ramli memanggil tukang elektronik untuk membenarkan ampli, dan ketika ia memeriksa mushala yang sempat ditinggalnya itu sadarlah dia bahwa ampli rusak tersebut sudah hilang. Ia mencari-cari, tapi tapi tidak ada, hanya tercium waktu itu bau muntah yang samar, dan diikutinya bau tersebut dan terlihat olehnya terdapat pemotor dengan ampli terikat di motornya melaju meninggalkan mushala.

Ramli yakin benar melihat ampli tersebut adalah ampli mushala.

Teriaklah dia, Maliiing, maliiing dan Tejo sekeluarga yang tinggal di sebelah mushala segera muncul bertanya-tanya. Setelah Ramli menunjuk motor yang sudah jauh di pelupuk mata, segera Tejo menyuruh Ramli mengejar maling tersebut dengan motor astrea-nya selagi Tejo memanggil para pemuda desa untuk turut mengejar.

Sambil mencoba menyalakan motor butut tersebut, terlihat Tejo terjatuh selagi berlari, tali sendalnya ternyata putus, tapi Tejo yang begitu bersemangat telah kembali berdiri dan berlari lagi sampai hilang rupanya ke arah warkop.

Ramli kemudian yang berhasil menyalakan motor Tejo segera mengebut mengejar, tak lama dilihatnya dari kejauhan pria yang membawa Ampli Mushala yang terlihat tidak terburu-buru karena berada di gang sempit komplek perumahan, dan saat itu segera Ramli berteriak ke arah pria tersebut: "WOOI MALING, BALIKIN!!"

Pria tersebut melihat ke arah Ramli, wajahnya pucat, dan tiba-tiba mengencangkan motornya. Warga sekitar yang melihat itu mencoba melemparkan barang-barang mereka, beberapa kali maling itu hampir oleng jatuh, tapi berhasil dia menyeimbangkan motornya. Orang-orang mulai berlarian mengejar, dan semakin pol gas dikencangkan maling tersebut hingga ia berhasil keluar dari komplek perumahan yang masyarakatnya mulai kompak mengejarnya.

Aksi kejar-kejaran makin seru ketika para pemuda muncul dengan motor-motor mereka yang memang cocok untuk kejar-kejaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun