Seakan ketika merokok, ditemani kopi hitam, segala kesusahan hidup rasanya hilang untuk sementara waktu.
Dan kini ia sangat ingin merokok.
...
"Maling, Anjing!!"
Brakk!! Tangannya meliuk tak karuan dihantam pentung besi, dan teriak Yadi sejadi-jadinya di atas aspal.
Sekumpulan manusia berkumpul menyaksikan seperti menonton acara pagelaran tanpa satupun berusaha menolong. Pada saat itu, ia tidak bisa lagi melarikan diri. Sudah memohon-mohon dia dengan kepalanya yang bopeng itu, tapi hanya dibalas dengan tendangan, pukulan, lemparan batu dan pentungan hingga ia tidak bisa lagi berkata-kata dan pandangnya telah buyar oleh darah yang memenuhi matanya. Ia telah menjadi tontonan dengan kamera-kamera yang menjepret dan merekam kekejaman ini.
Selagi itu terdapat seseorang memegang batu bata, ia menaikan tinggi batu bata tersebut tapi tak dilempar-lemparnya juga karena ragu.
"Lempar! Lempar aja!!!"
Batu bata tersebut kemudian menghantam kepalanya, merobohkannya.
***
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan!" Kutipan Al-Insyirah selalu dibisikan ke telinga Yadi oleh Ibunya ketika ia menangis karena tidak bisa melanjutkan ke SMA untuk membantu pekerjaan Bapaknya yang bekerja sebagai tukang servis televisi.