Mohon tunggu...
Reza Pratama Nugraha
Reza Pratama Nugraha Mohon Tunggu... Programmer - Penulis Amatir

Seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suara Bising

1 Mei 2023   03:23 Diperbarui: 1 Mei 2023   05:18 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Guh, jangan guh!!"

"Minggir kalian semua, minggir!!"

Bau bensin tercium dan orang-orang mulai melarikan diri ketakutan, beberapa berteriak menyuruh Teguh berhenti, tapi tidak dihiraukan.

"Ampun... ampun..." Ucap Yadi, ia sudah begitu lemas hingga tak mampu lagi memeluk kaki Tejo, wajahnya sudah mulai pucat kehilangan darah.

"Astagfirullah..." Pak Ramli berdoa dari kejauhan sembari memangku Ampli mushala yang baru dilepasnya dari motor Yadi.

Tak lama suara bising Azan Ashar memenuhi pasar, membuat sadar beberapa bahwa ternyata sudah cukup lama pengeroyokan ini terjadi. Suara azan tersebut begitu bising hingga suara-suara warga yang berteriak menghentikan Teguh kalah.

Teguh sendiri sudah tak mampu mendengar suara azan, teriakan manusia, juga hati nuraninya, seperti ketika ia bisa tidur nyenyak di antara bising azan pada subuh hari. Barangkali iblis, setan atau jin benar-benar telah merasuki tubuhnya, menutupi kedua telinganya.

Tak lama telah tumpah ruah bensin di badan Yadi, dan semua orang menjauhi Yadi.

Yadi sudah pasrah saat itu, ia hanya berdoa bahwa segala rasa sakit ini hilang dengan cepat.

Bahwa semuanya berlalu dengan cepat.

Bahwa ia terbangun, dan semua ini hanya mimpi buruk belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun