Setelah dirasa bersih, satu per satu dari mereka meninggalkan kelas. Yuna keluar kelas dengan cardigan yang sudah melekat ditubuhnya.
"Yuna hari ini tidak berangkat bimbel?" Tanya Haera yang sedang berdiri di ambang pintu.
"Ah, tidak. Aku ada urusan."
"Hm." Jawab Haera sambil menganggukkan kepalanya.
Yuna berlari kecil menuju halte bus dekat sekolah. Ia akan pergi ke gedung serbaguna di salah satu mall ternama di kota Mawar. Cukup jauh dari sekolahnya, ia harus menaiki bus berwarna hijau untuk sampai ke sana.
Ia sangat bersemangat untuk mengikuti seminar bisnis. Bukan semata-mata karena Ayahnya seorang pembisnis, namun juga ia penasaran siapakah bintang tamu spesial yang akan mengisi acara seminar ini.
Setelah sampai, Yuna pun langsung bergegas menuju gedung serbaguna. Ia berlari dan melihat pintu serbaguna yang semakin dekat. Namun, ia bertabrakan dengan seorang wanita yang memakai pakaian formal di depan pintu gedung serbaguna.
"Maaf, aku tidak sengaja, aku sedang buru-buru." Yuna berucap dengan wajah yang menunduk. Takut jika yang ditabrak akan memarahinya.
Namun, tidak ada jawaban yang masuk ke telinganya. Yuna takut jika sang wanita akan menuntutnya. Lalu ia memberanikan diri mendongakkan kepalanya melihat wanita tadi yang ia tabrak. Ia melihat wajah wanita itu sedang menahan tawanya.
"Ya! Ternyata kau." Yuna berteriak kesal karena yang ditabrak adalah kakaknya sendiri.
"Haha, kau sedang apa di sini?"