Yuna memberontak. Ia tidak tahu tujuan orang-orang ini menculik dirinya.
Tiba di mana ada seorang wanita datang dari arah pintu. Wanita cantik yang sempat bertemu dengannya tadi di kantor sang Ayah.
"Kau yang menyebabkan pernihkahanku ditunda. Jadi, kau harus di asingkan terlebih dahulu agar tidak mengacaukan pesta pernikahanku."
Yuna memberontak, ia menggerakkan kepalanya. Mencoba membuka solatip yang menutupi mulutnya. Kemampuan taekwondonya tidak bisa ia lakukan saat ini karena tangan dan kakinya sudah diikat.
Wanita itu mendekat, menarik solatip dengan paksa. Menyebabkan ringisan kecil keluar dari mulut Yuna.
"Ayo kau mau bicara apa? Sebelum kau di kurung satu minggu di sini karena tidak ada orang yang bisa menemukanmu." Lalu berlutut di depan Yuna, siap mendengarkan apa yang akan Yuna katakan.
"Kau. Wanita murahan yang hanya menginginkan harta Ayahku. Kau tidak mencintainya. Kau hanya mencintai uangnya."
"Kau benar bocah. Tapi kau tidak bisa menghentikan rencanaku. Selamat tidur di sini selama satu minggu." Ucap wanita itu mencolek dagu Yuna.
Wanita itu berdiri lalu berjalan menuju pintu. Namun, pintu itu terbuka lebih dulu. Menampakkan dua remaja laki-laki di sana.
Mereka berdua telah menumbangkan penjagaan di luar. Suga langsung menarik wanita itu dan membawanya keluar ruangan.
"Kak, jadi pekerjaanmu selama ini bukan menjadi sekertaris? Tapi menjadi simpanan CEO Big Hat yang bekerja sama denganku?" Suga menarik ujung bibirnya.