"Dia hanya mencintai hartaku Yena. Aku tidak akan menikah lagi. Ayo perbaiki semuanya denganku? Merawat anak-anak bersama?" Ucap Yuan dengan air mata yang mengalir di pipinya.
"Kita jalani dulu saja ya mas. Minta maaflah pada Yuna."
***
Yuna sedang berjalan menuju apartemennya. Ia melihat mobil mewah berhenti di sana. pria berjas hitam keluar dari sana dan langsung memeluk Yuna. Meminta maaf kepadanya atas semua perbuatan yang ia lakukan.
Yuna tersenyum. Ia bahagia ayahnya kembali seperti dulu.
"Yuna, Ayah mendengar kau ingin seperti Ayah saat dewasa. Ayah pernah melihat stiker bertuliskan 'Love Yourself' di lampu tidurmu. Kau harus mencintai dirimu sendiri. Ayah dan Bunda akan bangga padamu."
Yuna mengangguk mengiyakan dan mempererat pelukannya.
Hari itu, Yuna diantar oleh Ayahnya ke salah satu kedai tteokbokki yang pernah ia kunjungi saat bimbel dulu. Ia mengedarkan pandangannya mecari seseorang.
"Yuta." Yuna memanggil laki-laki itu.
Yuta tersenyum dan langsung menghampiri Yuna.
"Maafkan aku, gara-gara sikapku kau harus kembali ke kedai ini dengan gaji yang pas-pasan. Aku tidak mengetahui kalau Ayahmu sudah tidak ada. Maafkan aku Yuta."