"Duduk loh dek, kau nanti kesemutan."
Yuna pun menarik satu bangku dan duduk di atasnya. Ia masih menatap kakaknya dengan tatapan yang tajam.
"Oke, mari kita bahas. Di sini saya akan mengajak kalian untuk membuka bisnis restoran, namun makanan yang disajikan seperti makanan khas Korea dengan dekorasi yang menarik agar para remaja tertarik untuk mengunjungi kafe kita." Jelas Yuri kepada empat orang di sana.
"Tapi kak, makanan khas Korea kan cukup sulit untuk menyamakan rasanya dibandingkan dengan makanan khas Indonesia sendiri?" Tanya Haera.
"Kita sudah punya ahlinya." Yeri menyenggol lengan Yuta. "Dia, bisa membuat jajanan Korea, sepertinya kalian juga pernah mengunjungi kedai yang dia jaga."
"Ah iya benar, kita pernah mengunjunginya saat pulang dari tempat bimbel."
"Lalu modalnya dari mana? Kita di sini masih berstatus pelajar." Tanya Hyemi kali ini.
"Saya sendiri yang akan menanggung modalnya."
"Aku bisa meminta Ayahku untuk menyumbang sedikit modal kak." Ucap Hyemi kembali.
"Dekorasi?" Tanya Yuta membuka suara setelah lama hanya menyimak pembiacaraan mereka. Â
"Tenang saja, gadis di depanmu bisa mengatur semuanya, ya kan Yuna?"