Mohon tunggu...
Meliana JunitaAzhari
Meliana JunitaAzhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teruslah Berkarya

Allah as always number one

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Eunoia

15 Februari 2021   12:08 Diperbarui: 15 Februari 2021   12:21 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Gadis itu menatap jam tangannya berkali-kali.

Ia sesekali merapikan rambut depannya yang berantakan dan menatap sekeliling dengan cemas. Para siswa berlalu lalang dengan cepat. Gadis itu dapat melihat ekspresi jenuh dan lelah mendominasi wajah mereka. Maklum, ini adalah jam pulang sekolah SMA Golden.

Meskipun jam belajar sudah selesai, aneh rasanya bagi kami untuk langsung pulang ke rumah. Oleh karena itu, jam empat sore adalah jam dimana para siswa sibuk hilir mudik di luar dan gerbang sekitar sekolah.

Sekolah mulai sepi hanya tinggal beberapa orang saja. Gadis itu duduk di salah satu bangku taman.

Ia menghela napas, sudah hampir satu jam ia duduk di sana. Matanya terus menatap layar ponsel, menunggu seseorang menghubunginya.

Kemudian, gadis itu menyandarkan badannya di kursi, membuka cardigannya dan meletakkannya tepat di atas rok pendek sekolahnya. Ia terus menatap halte bus di dekatnya. Berharap seseorang yang ditunggu menghampirinya.

Gadis itu jenuh, ia menyetel sebuah lagu dan memasangkan headset di telinganya. Mata gadis itu tertutup perlahan, bibirnya membentuk senyum tipis serta menggumamkan lirik yang didengar bersamaan dengan suara merdu yang memasuki indera pendengarannya. Suara sang Idol favoritnya, Jeon Jungkook.

Satu lagu sudah habis ia dengarkan. Ia membuka matanya perlahan dan terkejut ketika seseorang tengah berdiri di hadapannya. Seorang gadis yang lebih tua darinya, lengkap dengan jas kerja yang masih menyelimuti tubuhnya. Ia langsung membuka headsetnya dan tersenyum lembut kepada gadis cantik di depannya.

"Maaf mengejutkanmu dan maaf aku terlambat." Ucap yang lebih tua dengan nada menyesal.

"Ah tidak apa-apa. Sudah kubilang, aku saja yang ke kantormu." Gadis itu kembali memakai cardigannya. "Jadi, kita akan bicara di mana?"

Yang lebih tua menghela napas, lalu duduk di sampingnya. "Di sini saja ya Yuna?"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun