Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Hong Kong Rusuh? Bisakah Runtuh?

19 Oktober 2019   15:25 Diperbarui: 19 Oktober 2019   15:31 3073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 1998, Deng Xiaoping pernah memberi analisis, dengan mengatakan "...ini ditentukan oleh iklim eksternal dan iklim mikro internal. Cepat atau lambat, lebih baik datang lebih awal daripada terlambat."

Penilaian ini juga berlaku untuk kekacauan di Hong Kong kali ini. Negara dengan iklim utama adalah AS tidak mau pergi jauh-jauh. Selain itu, kali ini, perang dagang dan perang sains serta teknologi Tiongkok-AS tidak menguntungkan AS, dan tidak ada harapan untuk menang. Karena itu, tampaknya AS ingin mengandalkan situasi di Hong Kong untuk meningkatkan tawar menawar negosiasi.

Kemudian pada tingkat yang lebih dalam, AS sebagai negara yang sudah lama mampan, mengharapkan melalui "Revolusi Warna" di HK dapat menyebar ke seluruh daratan Tiongkok. Tampaknya ini adalah suatu yang absurd tidak realistis dengan situasi ketahanan nasional Tiongkok.

Iklim mikro dapat disamakan dengan "sebab akibat" dari 156 tahun pemerintahan kolonial di HK. Ada banyak kekurangan dari sistem "satu negara, dua sistem" terutama adanya kelemahan dari pemerintah SAR HK, yang utama di bidang keadilan (yudisial) dan pendidikan, serta masalah papan (perumahan) dan masalah serius lainnya. Misalnya masalah mata pencaharian masyarakat, serta kontrol media arus utama oleh kekuatan modal, dll., Semua memiliki dasar tertentu untuk mencetuskan "Revolusi Warna (Colour Revolution)".

Selain iklim utama eksternal dan iklim mikro internal, ada masalah mendalam tentang struktur sosial Hong Kong, yang merupakan poin yang sering dibicarakan para analis pemerhati HK, hubungan antara modal, kekuatan sosial dan kekuatan politik.

Hong Kong dicirikan oleh kekuatan modal, terutama kombinasi dari modal real estat dan modal finansial, yang membuat penyesuaian struktur ekonomi menjadi tidak mungkin, membuat perumahan sulit untuk dimiliki  kaum pekerja/buruh, dan banyak orang muda tidak melihat adanya harapan.

Kekuatan jahat dan kekuatan modal Barat sengaja mengalihkan keluhan kaum muda ke pemerintah SAR HK dan Pemeritah pusat Beijing. Dalam pengertian inilah bahkan kekacauan ini untuk sementara mereda.

Namun, iklim utama eksternal masih ada, iklim mikro masih ada, dan struktur sosial masih menjadi masalah. Ketiga jenis masalah ini masih ada, jadi tidak heran Hong Kong telah memasuki musim gugur yang penuh peristiwa kekacauan.

Untuk mengatasi kekacauan HK yang relevan ini, tampaknya Tiongkok telah membentuk kelompok jaringan dan ruang diskusi, yang terdiri dari banyak pakar, cendikiawan, dan tokoh-tokjoh masyarakat untuk mengemukakan pandangan dan wawasan mereka.

Antara lain para pakar memberi pandangannya: Masalah HK hanyalah masalah parsial bagi Tiongkok, karena Tiongkok adalah negara besar. Selain itu masih ada "satu negara, dua sistem" sebagai firewall, yang secara efektif dapat menjamin situasi keseluruhan dari perkembangan pesat pembangunan Tiongkok daratan tidak akan terpengaruh, belum lagi fakta bahwa kekacauan ini telah sangat meningkatkan patriotisme rakyat Tiongkok.

Mereka (orang Tiongkok) melihatnya ada  jendela peluang untuk diraih dan memanfaatkan dengan baik. Mereka akan meninjau dan merfleksikannya secara komprehansif tentang semua masalah yang terungkap oleh kekacauan ini, terutama tiga jenis masalah: iklim utama eksternal, iklim mikro internal  dan struktur sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun