Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Hong Kong Rusuh? Bisakah Runtuh?

19 Oktober 2019   15:25 Diperbarui: 19 Oktober 2019   15:31 3073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampaknya Tiongkok sedang melakukan penelitian skala besar, konsultasi secara luas dan menampung saran dari internal HK, dari luar think-tank HK, dari luar dan dalam PKT, terbuka untuk masukan dari internal, offline, online, politik ekonomi, keuangan hukum, mereka sedang mendengarkan semua aspek pendapat-pendapat ini. Untuk bisa ikut dalam permainan catur besar ini, dan mencoba mencari solusi untuk mengatasi masalah yang timbul.

Terutama mengatasi dan mengeliminasi gerakan "Kemerdekaan HK" dan secara menyeluruh mengimplementasikan secara komprehensif dan akurat dari "satu negara, dua sistem".

Karena menurut kajian mereka dalam lingkup "Konstitusi Republik Rakyat Tiongkok" dan "Hukum Dasar Hong Kong", mereka memiliki cukup ruang untuk bergerak dan mengatur, membuat bendungan (penangkalan), melakukan perencanaan dan penyebaran jangka pendek dan jangka panjang, dan melakukan soft power serta hard power. Setelah segala macam persiapan sudah siap, mereka  akan menyelesaikan catur besar "satu negara, dua sistem" secara lengkap dan akurat, dan kesempatan akan selalu siap. Mereka percaya selama mereka sudah siap, setiap krisis dapat menjadi peluang mereka. Ini telah menjadi antusias mereka untuk menjadikan negaranya makmur dan kuat.

Pakar Tiongkok berpandangan, pemerintahan SAR HK harus berani mengangkat masalahnya dan mengatasi masalah domestiknya untuk jangka waktu yang panjang. Tiongkok sebenarnya menandai/menganggap HK sebagai Kota Ekonomi, ini sesuai dengan karakterisitik HK dan karakteristik rakyat HK yang ingin hidup tenang dan damai, namun kini tampaknya digoyang oleh kekuatan musuh untuk mengubah HK menjadi Kota Politik.

Para musuh HK dan Tiongkok ini tampaknya akan terus mengacau melalui proxynya untuk menjadikan HK sebagai Kota Politik, yang berarti HK terus mengalami masalah. Namun tampaknya Tiongkok juga sudah siap dengan opsinya jika HK telah dipolitisasi, mereka akan melawan tantangan ini dan mengalahkannya di tingkat politik.

Mereka memanganggap memang gagasan awal "satu negara, dua sistem", mereka mengibaratkan air sumur janganlah melanggar mengalir ke sungai, tetapi ekarang air sumur dengan kekuatannya mencoba mengalir ke air sungai, maka jika itu terjadi pertikaian tidak bisa dihindari.

Dalam proses ini, HK sendiri adalah pemain kunci. Namun Tiongkok berpandangan sebagian besar rekan senegaranya di HK menentang "Kemerdekaan HK" dan mendukung "satu negara, dua sistem".

Tiongkok melihat bahwa gerakan pro "kemerdekaan HK" ini belum membentuk kekuatan yang cukup kuat. Mereka telah dikecam oleh mayoritas rakyat Tiongkok, dan gerakan ini telah banyak di dicemooh dan dikutuk oleh mayoritas komunitas orang Tionghoa se dunia. Tetapi tampaknya tidak terjadi di HK.

Namun dengan terjadinya kekacauan kali ini, wawasan mayoritas warga HK akan berpikir secara komprehensif merenungkan kelembagaan mereka sendiri ada masalah. Terutama secara khusus untuk sistem peradilan, sistem ekonomi, sistem media, sistem pendidikan.

Pemerintah SAR dan warga HK harus memikirkan kembali tiga masalah utama yang disebutkan di atas, jika krisis besar terjadi, dan sebagian besar warga HK masih tidak menyetujui model pembangun a la Tiongkok, atau berpikir bahwa sistem kapitalis dan sistem kapitalis Hong Kong masih sangat indah, atau terus mendukung sistem Inggris dan Amerika yang kenyataannya sedang mengalami penurunan komprehensif.

Dan jika masih mentolerir campur tangan yang luas dari negara-negara Barat dalam urusan Hong Kong, atau untuk melihat Tiongkok daratan dengan kacamata berwarna, atau memiliki ilusi rasa superioritas terhadap daratan Tiongkok dan rekan-rekan mereka di Tiongkok daratan. Para pakar dan analis Tiongkok memperkirakan mungkin HK akan tenggelam. Dan yang terburuk itu bisa benar terjadi, yang ditakutkan saat itu,  Tiongkok tidak lagi dapat membantunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun