Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Hong Kong Rusuh? Bisakah Runtuh?

19 Oktober 2019   15:25 Diperbarui: 19 Oktober 2019   15:31 3073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya banyak dari rakyat dan kaum cendikiawan Tiongkok melihat situasi HK akhir-akhir ini dapat menyebabkan mereka marah. Terutama bagi mereka yang terlibat langsung dalam peristiwa masa lalu yang mereka alami.

Seperti yang kita ketahui pembicaraanTiongkok-Inggris tentang pengembalian HK berlangsung dari paruh kedua 1982 hingga paruh kedua 1984. Pada jam 3 sore waktu setempat 19 Desember 1984, pemerintah Tiongkok dan Inggris menandatangani pernyataan bersama tentang masalah pengembalian Hong Kong antara Tiongkok dan Inggris di Beijing.

Saat itu Deng Xiaoping menghadiri upacara tersebut. Seorang cendiakiawan Tiongkok Chang Weiwei yang kini sebagai peneliti senior di Universitas Fudan China Research Institute, yang saat itu sebagai penerjemah bahasa Inggris diundang untuk berpartisipasi dalam jamuan makan malam yang sangat bermakna ini. Beliau menuturkan pengalamannya.

Pada perjamuan tersebut hadir tamu-tamu VIP dari HK, Huo Yingdong, tokoh politik terkenal HK, Zhong Shiyuan, dipanggil oleh Mao Zedong sebagai "satu orang yang dapat menduduki beberapa divisi." Xiong Xianghui, mantan tokoh pejabat rahasia PKC tertinggi di Kuomintang, wakil Komandan Medan Perang Divisi I Kuomintang, Hu Zongnan.

Dari pihak Tiongkok ada anggota Komite Tetap Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok. Ada juga seorang diplomat senior Tiongkok dan Wakil Menteri Luar Negeri Fu Hao.

Di pihak Inggris terdapat konsultan teknologi PM Inggris Mr. Harris, dan beberapa pejabat lainnya. Percakapan pada satu meja antara Harris dan Wakil Menlu Tiongkok Fu Hao yang duduk di sebelahnya terjadi tidak mengenakkan, ketika Harris mengatakan antara lain: Inggris di HK tidak mendapatkan manfaat apa-apa, tapi seperti pengasuh anak (HK)  orang lain, kemudian setelah besar di kembalikan kepada orang tua kandungnya.

Pernyataan seperti ini juga merupakan salah satu narasi dari arus utama atau narasi arus utama media Barat tentang kembalinya Hong Kong ke Tiongkok sebagai ibu pertiwinya, namun sang menteri sangat tidak senang setelah mendengar pernyataan tersebut. 

Dia menjawab bahwa Anda harus tahu bahwa Hong Kong (HK) sebagai wilayah negara Tiongkok  yang dikuasai orang asing, ini menjadikan satu  perasaan yang memalukan  untuk nasional kita (Tiongkok). Dia menekankan perkataan "Rasa Memalukan  untuk Nasional Kita" -nya sangat berat dan keras, sehingga semua orang di meja yang semua mendengarnya.

Selanjutanya Wakil Menlu Fu mengatakan, apakah keuntungan rakyat Inggris dari Perang Candu masih tidak banyak? Belum lagi berapa banyak kerusakan yang disebabkan oleh penjualan opium pada tubuh orang-orang Tiongkok. Sehingga membuat Mr. Harris menjadi canggung.

Selama periode kritis perundingan Tiongkok-Inggris, pihak Inggris pernah mengatakan bahwa dalam negosiasi perlu mempertimbangkan suasana hati orang-orang HK. Mereka harus berpartisipasi dalam negosiasi sebagai pihak ketiga.

Namun sebenarnya bagi pihak Inggris ketika itu warga HK akan di jadikan "kaki ketiga" dalam negosiasi. Inggris berharap untuk bisa meningkatkan tekanan kepada pihak Tiongkok, tapi pandangan ini sangat dikritik oleh Deng Xiaoping.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun