Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderela

21 Mei 2019   06:27 Diperbarui: 21 Mei 2019   06:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aya dan Riska menganggukan kepala mereka serentak.

Nana dan Indi saling bertatapan dengan wajah penuh binar kekaguman,

"Bandelnya itu looohhh...bikin nggak tahaaan!" seru mereka histeris sambil tersenyum penuh kekaguman.

Aya terlihat bingung,

'"Maksud kalian apa sih?"

"Astagaaa...kalian ini! Apa ndak pernah ngikutin perkembangan dunia?! Eh, Neng, siapa Presiden Amerika sekarang aja, jangan-jangan kalian pada nggak tahu!"  keluh Nana dengan wajah seperti tidak percaya.


"Makanya gaul dong! Seperti yang dikatakan Prof.Snape dalam pelajaran Bahasa Indonesia, jangan jadi katak dalam tempurung. Lo kataknya..."kata Indi menunjuk Aya. "... dan lo tempurungnya." katanya lagi menunjuk Riska.

Nana dan Indi tertawa girang. Sementara Aya dan Riska hanya bisa saling berpandangan sambil geleng-geleng kepala.

Riska menghela nafas dengan keras,

"Baiklah. Anggap saja kami ini adalah katak dalam tempurung. Tapi bisakah kalian jelaskan alasan kenapa Senior Erick bisa mendapat tempat pertama dalam daftar nggak penting kalian tersebut, monyet-monyet Ragunaaan." balas Riska.

Wajah Nana dan Indi lansung berubah manyun, sementara Aya dan Riska lansung melakukan gerakan hi five.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun