Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderela

21 Mei 2019   06:27 Diperbarui: 21 Mei 2019   06:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aya menggelengkan kepalanya sambil berusaha tersenyum,

"Tidak pa pa kok, Ris. Lo benar kok. Aku yang salah" Aya terlihat menerawang, "Masalah uang sekolah, kehilangan pekerjaan dan sekarang aku malah menambahnya dengan memukuli Putra Mahkota. Mungkin sebaiknya aku menyerahkan diri pada polisi. Dengan demikian aku bisa menyelesaikan semua masalah dalam sekali tepukan. Bukankah kalau aku di penjara aku tidak perlu memikirkan apa-apa" katanya menatap Riska dengan senyum pilu.

Riska menghela nafas sedih mendengar ucapan Aya,

"Lo jangan pesimis gitu, Ay. Semuanya belum terbukti. Kita tunggu dan lihat saja dulu. Siapa tahu Pangeran Ivan tidak mempermasalahkan hal ini dan menganggapnya hal kecil. Yang jelas, apa yang kan terjadi maka terjadilah ! Lo masih akan tetap memiliki aku sebagai temen baik lo" ujar Riska mencoba menenangkan Aya.

Aya tersenyum sedih mendengar ucapan Riska.

@@@


Ketika Aya dan Riska kembali memasuki kelas, Rahman, Ketua Kelas 2-- A, mendekati mereka.

"Eh, Ay. Kamu dipanggil ama Buk Intan tuh." kata Rahman.

"Ada apa emangnya, Man?" tanya Aya bingung.

Rahman mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu dan mendekati temannya yang sedang asyik bermain game di Hp.

"Ada apa ya, Ris?" tanya Aya cemas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun