Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderela

21 Mei 2019   06:27 Diperbarui: 21 Mei 2019   06:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Pak Harun menutup pintu, Erick lansung berdiri dan mengamati papan tulis,

"Sedang belajar apa, Bro? "

"Politik Pemikiran Barat." jawab Ivan membereskan buku-buku yang ada di meja. "Sebelum kau datang dan menggangguku, aku sedang menikmati petualangan yang sangat seru di abad pertengahan." kata Ivan lagi tersenyum pada Erick.

Erick membalikan badan dan menatap Ivan dengan senyum lebar,

"Wah...maafkan saya, Yang Mulia Putra Mahkota. Saya tidak bermaksud untuk mengganggu keasyikan Yang Mulia mengembara diantara putri-putri cantik abad pertengahan" ejeknya.

Ivan hanya tersenyum kecil dan menyimpan bukunya. Erick lalu mendekati Ivan dan duduk di tepi meja.


"Bukankah Tuanku Yang Mulia menyuruhmu untuk beristirahat dan jangan dulu menjejali otakmu dengan pelajaran?" tanyanya.

"Sejak kapan kewajibanku mengenal kata istirahat, Rick" Senyum di  wajah Ivan berganti ekspresi pahit, "Bahkan istirahatpun merupakan sebuah kewajiban bagiku, bukan keinginan."

Ivan kemudian menyambar sebuah bola tangan yang ada di meja. Ia tampak melamun sambil meremas-remas bola tangan itu. Erick menatapnya penuh pengertian.

"Sorry, Bo. Aku lupa"

Ivan terlihat tak peduli dan masih asyik dengan kegiatannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun