PERIHAL WAKTU
Aku masih ingat percakapan kita, bapak
Di saat sepi berlarian di sepanjang teras
Perihal tak ada yang paling setia
Kecuali waktu ...
Ia yang tetap merayap, bahkan ketika jam beku
Di dinding, di pergelangan tangan
Menunggu kopi dingin, menemani makan
Tetapi katamu, bapak
"Kita tak pernah benar-benar memilikinya."
Lalu, apa yang mampu aku hikmati?
Ternyata kita hanya dipinjami sejenak
Sambil mempertanyakan yang tak pernah selesai
Dan akhirnya lupa
Untuk apa dilahirkan di sini
Duhai, bapak!
Seikat hujan jatuh di bawah pohon kenanga
Rupanya waktu pun tak bisa
Membawa kembali senja yang terlanjur pudar
Di matamu ...
Sementara janji-janji
Masih tertinggal di seberang jalan
Sumedang, 4 September 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI