Di pagi ini, seorang lelaki Sedang menikmati secangkir kopi Mencoba tampak bernyawa
ADAKALANYA ...Kita pernah dipermainkan keadaanSaat angin kemarau berembus perlahanBersilir-silir di antara gerisik daun tuaMenggumamkan muram cuacaEng
Pinterest Entah kapan kau kembali, menyelinap tanpa ku sadari Tatkala aku ingin beranjak, kau datang lagi menghampiriUntuk yang kesekian kal
Asal nanti yang kunamai rindu Sampai juga di tanganmu
Aku hanya tersenyum tatkala kau beranjak dari tempatmu Berjalan menyelinap di antara barisan puisi yang telah ku ramuTanpa sadar kau
PexelsKau menyembul tanpa bertanyaSinarmu menembus membela ancala, menyentuh daunMenyamarkan embun yang menghilang lambar laun
Aku tumbuh dari benih-benih sajak bapak yang mulai Berjalan mengikuti jejak tetua yang sudah rimpuh.Berdikari mengarungi ganasnya
Dalam hening aku mengukirmu dalam setiap kiasan dik
KESEDIHAN SESEORANGAku menyaksikan seseorangTerpuruk pada sebuah kenangBarangkali tak ada yang pernah tahuBentuk rindu, juga harapan sedang menunggu
Seiring senja yang perlahan pergi berlalu Aku pun tak lagi memimpikan mimpi itu
Cintailah dia yang kau puja dengan hebat sewajarnya manusia
Library Love Story: Bayang-bayang Asmara
Seng ada tampa yang lebih ramah. Karena hanya Beta Se pung rumah.
Aku masih mengingat indah senyummu Kala senja hari itu pertama kali bertemu
Dan Penantian Akan terus berulang menjadi siklus yang tak abadi.
Miskin bagai kapal karam terbengkalai Ingin hidup mapan dan makmur tapi lalai
MERIUHKAN SABTU MALAM YANG SUNYI Siapa yang menciptakan sunyi di hari Sabtu
Perpisahan, pertemuan, penantian dan kerinduan akan terus berulang menjadi siklus yang tak abadi.
Puisi dengan 70% menggunakan kosakata bahasa Ambon
PngtreeKepada, LeoAku seorang candala, jauh kata dari nirmala.Namun kampa sukmamu meruntuhkanku, menusuk sanubariku.