Mohon tunggu...
Muhammad Diponegoro
Muhammad Diponegoro Mohon Tunggu... Lainnya - Sesekali menulis dan merekam

Perantau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pagi yang Tak Pernah Terbayangkan

21 Agustus 2020   09:29 Diperbarui: 21 Agustus 2020   09:20 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Semoga situasi sudah aman ya, bu."
"Amin, nak. Amin."

Pada malam itu udara lembab meliputi lokasi pengungsian ini, dan aku masih berkeyakinan bahwa Susan masih hidup di luar sana.

***

Semalaman aku tak bisa tidur karena takut ada gempa susulan yang bisa saja lebih besar ketimbang gempa yang terjadi pada kemarin pagi. Badanku mulai terasa meriang dan luka lebam mulai terlihat pada bagian kaki, pundak dan pinggangku. 

Pada pagi ini aku sudah sanggup berdiri, tetapi belum mampu menggerakan lengan kananku dengan sempurna. Di sampingku---ibu yang tadi malam aku ajak ngobrol---tampak sedang tertidur pulas beralaskan kain sarung. Dan kini, aku baru bisa merasakan terik matahari yang mulai mengganas menyinari lokasi pengungsian.

Tanpa perasaan sungkan seorang pemuda mendekatiku. Raut wajahnya tak menandakan kesedihan dan kelelahan seperti orang-orang yang kulihat di sekitarku. Ia lantas menawariku segelas air putih dan sebatang rokok kretek yang tak kuambil. Pemuda itu mungkin menyadari, bahwa aku adalah seorang turis lokal yang ikut menjadi korban tsunami.

"Namaku Rustam, mbak. Anaknya ibu yang tidur di sebelah, mbak."

"Saya Vinny, bang." Kataku sambil menjulurkan tangan kiriku.

"Maaf tangan kanan saya sedang terluka, bang."

"Tak apa-apa, mbak. Semoga makin membaik lengannya."

"Terima kasih, Bang Rustam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun