Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Situs Plered, Jejak Kebesaran Mataram yang Ternoda Ambisi Kekuasaan

8 Mei 2025   10:19 Diperbarui: 18 Mei 2025   20:52 7239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wilayah Mataram Islam masa Sultan Agung. Gambra:Repro dari Buku Sejarah Mataram, Karya Soedjipto Abimanyu.

Artinya, setiap wilayah yang berhasil ditaklukkan harus memeluk agama Islam. Kebijakan ini akhirnya menjadikan Mataram sebagai kerajaan Islam terbesar di wilayah Asia Tenggara.

Sultan Agung juga memerintahkan semua wilayah yang menjadi kekuasaan Mataram, membangun masjid di pusat ibukota pemerintahan masing-masing. 

Maka selain ada masjid agung kerajaan, juga ada masjid agung di daerah kekuasaan. Sehingga membentangkan masjid-masjid seantero Jawa (khususnya) yang berdekatan dengan alon-alon, pasar, dan pusat pemerintahan. Tata kota demikian dikembangkan oleh Sultan Agung.

Langkah-langkah Sultan Agung akhirnya terdengar penguasa Mekah, maka Sultan Agung diberi gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Mataram (1641). Upacara Gerebeg Sawal maupun Gerebeg Maulid juga menjadi kebijakannya.

Kesimpulan yang dapat diambil, Sultan Agung adalah raja yang menjadikan Mataram memainkan peran politik dan militer yang diperhitungkan di Asia Tenggara.

Walaupun, dua kali tidak berhasil mengusir VOC dari tanah Jawa, namun langkah tersebut membuktikan bahwa Mataram adalah satu-satunya kerajaan Nusantara yang berani melawan hegemoni Belanda lewat kongsi dagangnya yang bernama VOC. Sayang sekali, penerus Sultan Agung tidak mampu melanjutkan warisan kebesaran Mataram tersebut.

Di sisi lain, Sultan Agung juga telah menunjukkan bahwa kerajaan Mataram berhasil mencapai kejayaan pada masanya. Sebab, raja-raja pendahulunya belum berhasil mencapai Mataram mencapai perkembangan dalam semua bidang.

Kebesaran Mataram tidak hanya ditunjukkan dalam bidang politik, militer, ekonomi saja. Namun juga diikuti perkembangan budaya tulis (literasi) yang secara khusus ditandai lahirnya karya-karya sastra.

3. Periode Ibukota Plered

a. Raden Sayidin (Amangkurat I) (1646-1677)

Sepeninggal Sultan Agung, pemerintahan dilanjutkan oleh Raden Sayidin. Ketika dinobatkan sebagai raja, ia mengambil gelar Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Agung. Raden Sayidin sering disebut dengan Amangkurat I (memangku bumi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun