Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Situs Plered, Jejak Kebesaran Mataram yang Ternoda Ambisi Kekuasaan

8 Mei 2025   10:19 Diperbarui: 18 Mei 2025   20:52 7239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wilayah Mataram Islam masa Sultan Agung. Gambra:Repro dari Buku Sejarah Mataram, Karya Soedjipto Abimanyu.

Wilayah Mataram masa Senopati adalah Jawa Timur antara lain Surabaya, Madiun, dan Ponorogo, Jawa Barat terdiri dari Cirebon dan Galuh. Perwujudan visi tersebut adalah wilayah Mataram membentang dari Jawa Barat (sebagian), Jawa Tengah, sampai Jawa Timur (kecuali Blambangan). Senopati adalah peletak dasar kebesaran Mataram Islam. Senopati wafat tahun 1601, ia digantikan oleh putranya yang bernama Raden Mas Jolang.

Wilayah Mataram masa Senopati terbagi menjadi dua yaitu wilayah dalam dan luar. Wilayah dalam merupakan pusat pemerintahan dan negara agung sebagai daerah apanage (daerah pelungguh) bagi pejabat kerajaan.

Sedangkan wilayah luar merupakan kekuasaan kerajaan Mataram yang meliputi daerah-daerah otonomi yang luas yang terdiri dari mancanegara dan pesisiran. (Sutrisno Kutoyo dalam Abimanyu,2015:378). Wilayah ini makin mantab keberadaannya sejak Sultan Agung menjadi raja Mataram.

b. Masa Pemerintahan Raden Mas Jolang (1601-1613)

Raden Mas Jolang menggantikan Senopati dengan gelar Panembahan Hanyokrowati. Sebagai raja Mataram yang ke dua, ia masih menggunakan gelar Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyokrowati Senopati ing Alaga Mataram. Gelar Panembahan yang melekat pada Senopati, masih disematkan sebagai gelar kebesarannya.

Ibukota kerajaan juga masih mempertahankan Kota Gede. Wilayah kekuasaan Mataram bertambah antara lain menaklukkan Demak. Lamongan, Gresik, dan Tuban.

Ujian politik masa pemerintahannya adalah pemberontakan Pangeran Puger (putra ketiga Senopati), dan Pangeran Jayaraga (putra ketujuh Senopati). Seperti diketahui bahwa Senopati saat berkuasa, mempunyai tiga istri.

Dari ketiga istrinya, Senopati mempunyai 14 anak. Maka, pemberontakan tersebut adalah pemberontakan kakak dan adiknya sendiri (perebutan kekuasaan antar anak-anak Senopati yang berbeda istri).

Semua pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan. Seperti diketahui bahwa Hanyokrowati adalah putra ke delapan dari empat belas putra Senopati. Raden Mas Jolang wafat tahun 1613.

2. Periode Ibukota Kerta

Sepeninggal Hanyokrowati (1613), tampuk pemerintahan Mataram dilanjutkan putranya yang bernama Raden Mas Rangsang (1613-1645). Ia menjadi raja ke tiga Mataram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun