Mohon tunggu...
Christanto Panglaksana
Christanto Panglaksana Mohon Tunggu... Penulis

Warga pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Media Menjual Jiwanya: Bagaimana Survival Mode Membunuh Independensi

21 September 2025   14:12 Diperbarui: 21 September 2025   14:12 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: idn.freepik.com/foto-gratis/)

Media sebagai Perahu Bocor

Metafora perahu bocor menggambarkan kondisi media yang terseret survival mode. Energi redaksi habis untuk menjaga agar kapal tidak karam: mencari iklan, menghemat biaya, menghindari konflik. Tujuan ideal berlayar menuju kebenaran dan kepentingan publik terlupakan.

Liputan kritis dianggap sebagai muatan berat yang harus dibuang. Investigasi panjang, isu HAM, atau liputan struktural sering disisihkan karena dianggap mempercepat tenggelamnya kapal. Dengan membuang muatan, awak berharap kapal tetap mengapung, meski kehilangan esensi perjalanannya.

Dilema moral membayang. Jurnalis tahu mereka mengkhianati fungsi publik, tetapi merasa tidak punya pilihan. Survival mode membuat mereka terperangkap dalam logika bertahan, meski harus mengorbankan martabat profesi.

Ketakutan menjadi norma. Takut kehilangan iklan, takut dituntut, takut bangkrut. Ketakutan ini melahirkan sikap pasif. Media tidak lagi berani mengambil risiko, dan independensi perlahan mati bukan karena serangan eksternal, melainkan karena rasa takut internal.

Bagi publik, dampaknya jelas. Perahu bocor yang sibuk menimba air tidak lagi bisa menjadi penunjuk arah. Media yang terjebak survival mode gagal memberi orientasi kepada masyarakat. Kompas demokrasi hilang dari genggaman.

Lama-kelamaan, kondisi ini dinormalisasi. Awak terbiasa hidup dengan kebocoran; jurnalis terbiasa dengan kompromi. Survival mode tidak lagi dilihat sebagai krisis sementara, melainkan keadaan permanen.

Dan, ketika kebocoran dianggap normal, logika pasar pun dipakai sebagai kompas pengganti: arah perjalanan ditentukan bukan oleh kebenaran, melainkan oleh keuntungan yang bisa diperoleh.

Normalisasi Logika Pasar

Ketika pasar dijadikan kompas, profit berubah dari sekadar alat menjadi tujuan. Survival mode menanamkan gagasan bahwa bertahan berarti mengikuti logika bisnis tanpa syarat. Independensi dianggap mewah, bahkan utopis.

Proses normalisasi ini terlihat jelas di institusi pendidikan jurnalisme. Mahasiswa dilatih lebih banyak soal manajemen media dan strategi pasar ketimbang soal tanggung jawab etis. Generasi baru jurnalis masuk ke dunia kerja dengan mentalitas pragmatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun