apakah sudah pantas kita disebut negara demokrasi?
Rio: "Dikotomi demokrasi vs otokrasi adalah residu masa lalu. Kepentingan Nasional, Strategi Regional & membaca peluang, adalah dominasi kekinian"
Intervensi personal yang melampaui batas kewenangan demi melanggengkan pengaruh dan dinasti.
Demokrasi bukan cuma soal prosedur, tapi soal kepercayaan publik. Wapres bukan sekadar pelengkap, tapi bagian dari kepemimpinan nasional.
Demokrasi sejati menuntut lebih dari sekedar stabilitas—ia menuntut partisipasi, transparansi, dan keberanian untuk tunduk pada suara rakyat
Peristiwa 3 Juli 1946
Kebaikan itu tidak selalu menang di awal, tapi selalu layak diperjuangkan sampai akhir.
partai politik, kepentingan politik, kepentingan rakyat, wakil rakyat, wakil kepentingan
Yudya Pratidina Marhaenis!
Ketika demokrasi hanya jadi hiasan, dan suara rakyat dibungkam oleh kuasa, kita tak lagi hidup di negara, tapi di panggung ilusi.
Dalam iklim demokrasi yang semakin kompleks, perdebatan soal peran Pancasila kembali mencuat. Apakah Pancasila masih menjadi penuntun utama kehidupan?
Jika jurnalis dibungkam dengan teror, siapa lagi yang akan menyuarakan kebenaran?
kegiatan sosialisasi kepada anak panti asuhan yayasan bina muslim
Teror kepala babi ke jurnalis Tempo bukan cuma ancaman, tapi alarm yang mengingatkan bahwa suara kritis dibalas bau anyir kekuasaan.
Demokrasi adalah hak kita semua. Dan ketika hukum mulai menjadi alat kekuasaan, maka rakyat harus menjadi penyeimbangnya.
Demokrasi Tanpa Oposisi, Masih Waras? mahasiswa UNTAG bongkar tuntas politik “koalisi total” di Surabaya. Fallacy politik dibedah, suara kritis dilon
Muncul sindiran dari masyarakat berupa "Liga Korupsi Indonesia", yang menyusun peringkat kasus korupsi layaknya klasemen liga sepak bola
Perkembangan demokrasi kita masih dianggap cacat. Perlu memulihkan politik yang etis sebagai solusi.
Putusan MK pisahkan pemilu DPR/DPRD. Jeda jabatan DPRD jadi PR konstitusional. Perpanjangan langgar demokrasi. Solusi Pj. berbasis suara rakyat
Purnawirawan menyiapkan skenario pemaksaan untuk memasgulkan Gibran. Sudah berbau makar?