Komodifikasi Informasi
Dalam kerangka Mosco, komodifikasi adalah proses menjadikan sesuatu yang bernilai sosial sebagai barang dagangan. Informasi yang seharusnya dimaknai sebagai pengetahuan publik, berubah menjadi komoditas yang dijual ke pengiklan atau ditukar dengan atensi pengguna.Â
Jurnalisme, dalam logika ini, kehilangan watak idealnya dan diseret menjadi bagian dari industri hiburan yang mengejar keuntungan.
Ketika media memasuki survival mode, proses ini semakin brutal. Biaya liputan investigatif yang panjang dan berisiko dianggap tidak sepadan dengan potensi keuntungan.Â
Sebaliknya, konten ringan, sensasional, atau viral menjadi pilihan utama. Orientasi editorial bergeser dari kepentingan publik menuju apa yang paling cepat mendatangkan klik.
Fenomena clickbait journalism memperlihatkan wajah telanjang komodifikasi. Judul-judul bombastis digunakan untuk memancing rasa penasaran, meskipun isinya minim substansi.Â
Apa yang dijual bukan lagi kebenaran, melainkan sensasi. Survival mode mendorong media memperbanyak praktik ini karena dianggap strategi paling cepat mendatangkan trafik.
Ketergantungan pada iklan memperkuat pola tersebut. Tanpa iklan, media sulit hidup; dengan iklan, isi liputan disesuaikan dengan selera pengiklan.Â
Kritik terhadap korporasi besar atau sektor strategis sering dihindari. Survival mode menjadikan kompromi semacam ini bukan pengecualian, melainkan kewajiban.
Akibatnya, publik disuguhi informasi yang semu. Mereka seolah memperoleh akses luas, tetapi sebenarnya hanya menerima apa yang menguntungkan secara komersial.Â
Fungsi informasi sebagai alat untuk membuat keputusan rasional terkikis. Publik diperlakukan bukan sebagai warga negara, melainkan sebagai konsumen yang bisa dimonetisasi.