"Bisa jadi." Vie membetulkan tas ranselnya. "Tapi, gua yakin, dia sudah nggak bisa lepas dari genggaman gua."
"Segitu pe-denya."
"Harus dong!!"
Vira nggak berkomentar lagi. Pemandangan siang yang panas ini membuat dia harus konsentrasi sejenak. Dilihatnya, Vie pun melakukan hal serupa. Tapi, mendadak mukanya berubah cemberut. Dia memandang Vira sedemikian rupa sehingga membuat Vira malah kebingungan sendiri.
"Kenapa kamu?" Vira jengah juga diliat begitu.
"Mbak Ris."
"Kenapa dengan kakakmu itu?"
"Kayaknya dia nggak setuju deh kalo aku deket sama Mas Cecak Rawa itu."
"Alasannya?"
Vie mengangkat bahu.
"Tanya dong. Lagian, kamu tau darimana kalo Mbak Ris nggak suka kalo kamu deket sama si Mas cerewet itu?"