Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Semerbak Lavender di Kintamani: Bab Dua Belas

8 Oktober 2025   18:46 Diperbarui: 8 Oktober 2025   18:46 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggun mengangguk.

"Aku tahu. Namun---atau mungkin karena itu."

Pietro  mengambil kertas itu, membacanya sekilas, lalu melipatnya perlahan.

"Bagus. Kalau begitu, kuharap kau sukses di pertanianmu."

Ejekan itu kental dalam kata-katanya. Tapi Anggun membiarkannya begitu saja. Tanpa sepatah kata pun, dia membuka pintu, mengambil tasnya, dan pergi.

Di lorong, dia bertemu Paula. Rekannya menatapnya, terkejut.

"Ada apa?"

Anggun ragu-ragu. Lalu dia mengangkat tasnya sedikit. "Aku keluar."

"Maksudmu---keluar? Apa maksudmu?"

"Aku berhenti. Hari ini. Baru saja."

Paula mengerjap, lalu berseru. "Tapi... kau gila."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun