Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Semerbak Lavender di Kintamani: Bab Dua Belas

8 Oktober 2025   18:46 Diperbarui: 8 Oktober 2025   18:46 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Singkatnya, sukses. Aromanya diterima dengan baik. Tapi bukan itu alasanku datang lebih awal."

Pietro mengangkat sebelah alis dan dengan hati-hati meletakkan cangkir di bufet.

"Aku mendengarkan."

Anggun menarik napas dalam-dalam.

"Aku mengundurkan diri."

Tak ada cangkir yang jatuh. Tak ada jeda dramatis. Hanya keheningan.

Berat. Panjang.

Akhirnya, Pietro berkata dengan tenang.

"Semoga aku salah dengar."

Anggun menggelengkan kepalanya. "Aku tahu ini mengejutkan. Tapi tidak mudah membuat keputusan ini."

Pietro melangkah mendekat, melipat tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun