"Singkatnya, sukses. Aromanya diterima dengan baik. Tapi bukan itu alasanku datang lebih awal."
Pietro mengangkat sebelah alis dan dengan hati-hati meletakkan cangkir di bufet.
"Aku mendengarkan."
Anggun menarik napas dalam-dalam.
"Aku mengundurkan diri."
Tak ada cangkir yang jatuh. Tak ada jeda dramatis. Hanya keheningan.
Berat. Panjang.
Akhirnya, Pietro berkata dengan tenang.
"Semoga aku salah dengar."
Anggun menggelengkan kepalanya. "Aku tahu ini mengejutkan. Tapi tidak mudah membuat keputusan ini."
Pietro melangkah mendekat, melipat tangannya.