"Mengapa kamu melakukannya?" kamu bertanya. "Polanya, keajaibannya. Kenapa kamu tidak bisa menciptakan polamu sendiri?"
"Ini milikku," katanya. "Setiap tenunan bersifat individual. Tidak ada yang bisa membuat ini sepertiku, dan aku tidak bisa melakukannya di lain kesempatan."
"Polanya bunian."
"Dan raksasa. Dan peri, manusia, kurcaci. Sihir sama di mana-mana, dan siapa pun bisa mencapainya, dengan latihan yang cukup. Sihir itu harusnya gratis bagi semua orang yang mau berusaha."
"Tapi ternyata tidak," katamu.
"Tapi ternyata tidak," ulangnya. Kata-kata yang sama, tetapi sangat berbeda.
Polanya sama, tapi sangat berbeda.
"Apakah kamu akan menangkapku?"
Kamu memikirkannya.
"Maukah kamu ikut?" kamu bertanya.
"Tidak."