Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Simpul Sihir

23 September 2025   22:38 Diperbarui: 23 September 2025   22:38 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia menutup mulutnya. Hidungnya yang pesek lebar bergetar.

Ketakutan, pikirmu.

"Pola kuno budaya raksasa gandarwa," geramnya.

"Bagiku tampak seperti pola bunian rimba."

Kamu menyodok tenunannya lagi. Dia menariknya. Sepertinya dia hendak membungkusnya dan menyembunyikannya di belakang punggung, tapi kemudian dia melemparkannya ke udara.

Sejenak tenun kulit itu meregang kencang. Simpulnya berkilauan dalam warna biru pupus, hijau zamrud, oranye matahari senja. Kemudian terlipat dan jatuh ke tanah.

"Rusak," katamu.

"Belum selesai. Baru setengah ditenun dan masih berkilau. Carikan aku kotak-kotak bunian beringus lendir untuk menyelesaikannya!"

Ada kelembutan dalam dirinya, kamu harus mengakuinya. Namun, raksesi, contohnya Sarpakenaka,  adalah petarung paling sengit, terpikat oleh darah dan kematian. Jari-jarimu mengencangkan gagang pedangmu.

"Benar," katamu. "Ayo ikut sekarang."

"Tidak," katanya. Dia lebih besar darimu. Sedikit lebih besar. Akan jauh lebih besar kalau kamu tidak besar untuk ukuran manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun