Buih-buih itu terlihat meski dalam kegelapan malam. Perlahan menghilang begitu saja dalam matanya. Gemuruh memanggil-manggil jiwanya. Mencoba memecahk
Burung-burung tak dijumpainya lagi di hutan belantara. Mereka pergi kemana? Barangkali sama seperti Maryam, mereka ditangkapi para pemburu? Bangsat. B
Lelaki kurus itu berjalan dan terus berjalan tak tahu tujuan.
Ketika Pono masuk ke dalam, tak ada seorangpun di gubuk kecil itu. Hanya Pono sendiri bersama segala perasaan yang dibawanya. Tak ada Bapak, Ibuk, mau
Maryam dengan segala misterinya memang sulit diraba. Tak seorangpun tahu di kota itu, siapa dirinya? Dari mana asalnya? Apakah ia memiliki keluarga?Po
Ada saat-saat ketika hawa begitu menyiksa, panas mendera, mendidihkan kepala, Batara surya tak berhenti bertengger di angkasa, ingin membakar segalany
Dunia Maryam selama ini tidaklah berwarna. Sebelumnya ia tak mengenal warna-warna yang ada di dunia. Apa itu merah, kuning, biru, dan segala warna yan
Alih-alih bercumbu di bangku bioskop seperti kawan-kawannya yang lain, malam minggu itu Pono mengajak Maryam menikmati tanggapan Wayang."Pertunjukanny
Sebab Maryam rindu, air hujan mengaliri kulitnya sampai keriput. Dilemparkannya pakaian yang menutupi tubuhnya, orang-orang melihatnya, beberapa mener
Selepas pulang kerja, Maryam melepas penat duduk di balkon apartemennya sambil melihat pemandangan kota dari atas.Ia hanya mengenakan baju tidur tipis
Lapangan bola luas itu kini sudah tinggal daerah kecil rawa-rawa tak terurus, semenjak banyak pemukiman baru dibangun. Di sana Pono biasa membenamkan&
Suatu hari Maryam terkejut. Tidak sepenuhnya yang dikerjakannya adalah kesia-siaan. Ada beberapa bunga yang dirawatnya pada akhirnya mekar meski tidak
Ada apa di dalam matahari? Hanya api. Api- api yang meletup-letup terlontar di sana-sini, semburan api, kata buku-buku ilmu sains. Tidak ada yang pern
Perempuan itu tenang melangkah, menuju sebuah pohon besar di atas sebuah bukit dengan ranting-ranting kurusnya yang mencekam. Pada salah satunya terga
Maryam tahu Pono barangkali tidak ingin keluar dari kampusnya. Tetap pergi ke sana-sini tanpa jelas tujuan dan arti. Mahasiswa yang malas mengerjakan&
Jadi perawat taman bunga tidaklah mudah. Maryam dibayar untuk merawat bunga-bunga cantik itu. Setiap pagi disiraminya dengan penuh cinta supaya indah&
Pono menarik tangan Maryam. Meletakkan jemarinya dalam dadanya.
Ada juga masa Maryam benar-benar tak dapat bertemu dengan laki-laki kurus yang bodoh itu. Dan lagi-lagi Pono tak berkata ke mana ia pergi. Kemudian tu
Di antara mimpi-mimpi Pono, malam itu ia begitu ketakutan asbab sebuah mimpi yang begitu terasa nyata. Mitos negerinya selalu mengatakan bahwa s
Bila Pono tersesat di pekatnya malam yang kelam seperti hari-hari panjang kala itu, bukanlah karena maunya sendiri. Hari-hari itu begitu menyiksa, beg