Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Utang yang Harus Dibayar

23 September 2025   15:36 Diperbarui: 23 September 2025   15:36 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Ada orang-orang yang bersedia melakukan apa saja untuk menghapus utang.

Kamu, Tinah, tidak terkecuali. Ketika debt collector datang ke rumah bedeng suram kontrakanmu untuk menagih, apa ancam mereka kepadamu? Gada yang akan mematahkan kakimu? Pisau untuk mencungkil matamu? Bukan dengan senjata untuk membunuhmu---aku tahu ini tidak seperti di film.

Apakah Bos Parling menawarkan untuk menjadikanmu salah satu 'anak didik'nya? Apakah dia bilang dengan begitu kamu bisa melunasi utangmu?

Apakah itu akan sangat buruk?

Kamu tetap akan menjual tubuhmu, tetapi di luar jam kerja, tubuh itu akan menjadi milikmu dan hanya milikmu sendiri.

Kamu pasti sudah memberi tahu mereka rencanamu - itulah sebabnya mereka membiarkanmu utuh.

Kamu pergi ke kantor Hidup Kembar pada hari itu juga. Menjalani semua tes. Mereka memastikan kamu sehat wal afiat jiwa dan raga. Tanpa riwayat penyalahgunaan narkoba. Kamu lulus pemeriksaan, menandatangani surat-surat perjanjian, menerima uang muka (lebih dari cukup untuk melunasi utang) dan bersiap untuk menjalani operasi.

Apakah menjadi salah satu anak didik Bos Parling sungguh buruk?

Ketika aku mendaftar ke Hidup Kembar, aku tidak membuang waktu membayangkan dengan siapa aku akan terikat ketika saatnya tiba. Yang aku tahu hanyalah aku akan mati suatu hari nanti, dan kalau aku tidak ingin kematianku permanen, Hidup Kembar adalah satu-satunya pilihanku.

Mayat jarang ditemukan akhir-akhir ini, Tinah. Tapi kepala - ada di mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun