Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Urgensi Memperluas Prinsip Ekuivalensi dalam Relativitas Umum

1 Agustus 2025   12:00 Diperbarui: 2 Agustus 2025   08:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Model kosmologi standar yang kita gunakan hari ini disebut Lambda-CDM. Lambda () melambangkan konstanta kosmologis, bagian dari persamaan Einstein yang bisa diartikan sebagai bentuk paling sederhana dari energi gelap. Sedangkan CDM berarti Cold Dark Matter, yaitu materi tak kasatmata yang tidak memancarkan cahaya dan bergerak lambat, yang bertugas "mengikat" struktur kosmik seperti galaksi dan gugus galaksi.

Dalam model ini, sekitar 70% energi total alam semesta dianggap berasal dari energi gelap. Ini angka yang luar biasa besar untuk sesuatu yang tidak kita pahami.

Namun, menjadikan energi gelap sebagai penjelasan utama memiliki beberapa kelemahan mendasar:

1. Asal-Usul Tak Jelas: Dari mana energi gelap berasal? Apakah ia properti bawaan ruang itu sendiri (vakum)? Ataukah partikel atau medan baru?

2. Nilai yang Aneh: Prediksi teoritis dari mekanika kuantum memperkirakan nilai energi vakum 120 orde magnitudo lebih besar dari apa yang diamati. Ini disebut "masalah konstanta kosmologis", dan merupakan ketidaksesuaian terbesar antara teori dan pengamatan dalam sejarah fisika.

3. Tidak Ada Evolusi: Dalam versi paling sederhana, energi gelap bersifat konstan sepanjang waktu. Tapi bagaimana jika ia berubah?

4. Hanya Gejala, Bukan Penyebab: Energi gelap menjelaskan apa yang terjadi (percepatan ekspansi), tapi belum menjelaskan mengapa hal itu terjadi secara mendalam.

Dalam dunia medis, ketika seseorang sakit kepala terus-menerus, kita bisa memberi obat penghilang nyeri. Tapi itu bukan solusi jika tumor otak atau tekanan darah tinggi adalah penyebab sesungguhnya. Energi gelap adalah "parasetamol kosmik"---ia menenangkan gejalanya di atas kertas, tapi tidak menjawab penyakit dasarnya.

Oleh karena itu, muncul berbagai alternatif: mulai dari modifikasi hukum gravitasi (seperti Teori f(R)), hipotesis interaksi antar galaksi dalam skala besar, hingga konsep semesta dalam gelembung-gelembung kuantum. Namun banyak dari model ini terbatas pada "tambah fitur, tambah parameter" tanpa perubahan cara pandang mendasar.

Di titik inilah kita mengajukan pertanyaan provokatif:
Bagaimana jika seluruh cara kita memahami gerakan dalam semesta ini perlu direvisi? Bagaimana jika kita perlu memperluas prinsip dasar fisika---prinsip ekuivalensi itu sendiri---untuk menampung kenyataan yang lebih dalam, yang menyentuh struktur lapisan realitas di luar semesta kita?

C. Mengapa Jawaban Ini Tak Memuaskan?

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun