Percepatan ekspansi tidak perlu dipaksakan berasal dari tekanan negatif.
Kita cukup menyatakan bahwa semesta kita sedang berinteraksi dengan lingkungan multiverse-nya.
Interaksi itu mungkin tidak konstan, tidak homogen, atau bahkan tidak isotropik, dan inilah yang dapat menjelaskan anomali yang kita temukan di CMB dan data galaksi.
Paradigma baru ini tidak membuang GR atau Lambda-CDM, tapi memperluas fondasinya dengan prinsip fisika yang tetap bisa diuji secara matematis dan observasional.
VI. Implikasi Filosofis dan Ilmiah
A. Mengapa Ini Bukan Sekadar Fiksi Ilmiah?
Saat kita mendengar kata "multiverse", yang sering muncul di kepala adalah adegan film superhero, dunia paralel yang liar, atau fiksi ilmiah yang penuh imajinasi. Tapi apa yang kita bicarakan di sini bukan spekulasi tanpa dasar, melainkan ekstensi rasional dari prinsip fisika yang sudah teruji --- yaitu prinsip ekuivalensi.
Konsep Multilayer Multiverse (MLMV) tidak dimaksudkan sebagai cerita spekulatif, melainkan sebagai kerangka kerja konseptual untuk memahami fenomena yang tidak bisa dijelaskan oleh model standar saat ini, seperti:
Mengapa konstanta kosmologis teramati sangat kecil dibandingkan prediksi teori kuantum?
Mengapa ekspansi alam semesta mengalami percepatan secara tidak intuitif?
Mengapa terdapat anomali di latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB) yang tidak sesuai dengan isotropi sempurna?