Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Urgensi Memperluas Prinsip Ekuivalensi dalam Relativitas Umum

1 Agustus 2025   12:00 Diperbarui: 2 Agustus 2025   08:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Interaksi antar lapisan ini bisa menjelaskan fenomena aneh seperti energi gelap tanpa memerlukan entitas baru yang arbitrer.

Gaya-gaya yang kita anggap "intrinsik" bisa jadi adalah respons terhadap intervensi dari luar lapisan, sebagaimana kapal di sungai merasakan arus tanpa melihat dari mana air itu datang.

Dengan mengadopsi prinsip ekuivalensi yang diperluas --- bahwa kita tak bisa membedakan apakah suatu gaya berasal dari dalam atau luar sistem secara lokal --- kita membuka jalan menuju paradigma baru dalam memahami gravitasi, kosmologi, dan bahkan realitas itu sendiri.

Menyambut semesta sebagai sistem dinamis lintas lapisan bukan berarti kita menyerah pada ketidakpastian, melainkan mengakui bahwa ketidaktahuan kita memiliki struktur, dan struktur itulah yang layak diteliti.

"Di dalam kegelapan kosmos, barangkali cahaya itu datang dari lapisan yang tak terlihat. Dan dalam gerak yang tak kita mengerti, mungkin semesta sedang berbincang dengan bayangannya sendiri."

Daftar Pustaka

  1. Einstein, A. (1916). Die Grundlage der allgemeinen Relativittstheorie. Annalen der Physik, 49(7), 769--822.
      Fondasi dari teori relativitas umum, termasuk prinsip ekuivalensi dan struktur metrik ruang-waktu.

  2. Weinberg, S. (1989). The cosmological constant problem. Reviews of Modern Physics, 61(1), 1--23.
      Penjelasan mendalam tentang masalah konstanta kosmologis yang menjadi dasar energi gelap.

  3. Peebles, P. J. E., & Ratra, B. (2003). The cosmological constant and dark energy. Reviews of Modern Physics, 75(2), 559--606.
      Ulasan lengkap tentang model-model dark energy dan Lambda-CDM.

  4. Riess, A. G., et al. (1998). Observational evidence from supernovae for an accelerating universe and a cosmological constant. The Astronomical Journal, 116(3), 1009--1038.
      Bukti observasional pertama bahwa ekspansi semesta dipercepat.

  5. Perlmutter, S., et al. (1999). Measurements of and from 42 high-redshift supernovae. The Astrophysical Journal, 517(2), 565--586.
      Pengukuran parameter kosmologis yang mengarah ke ide dark energy.

  6. HALAMAN :
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun