Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Urgensi Memperluas Prinsip Ekuivalensi dalam Relativitas Umum

1 Agustus 2025   12:00 Diperbarui: 2 Agustus 2025   08:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Prinsip ekuivalensi Einstein menyatakan bahwa percepatan dan gravitasi tak bisa dibedakan secara lokal. Tapi sekarang kita bisa bertanya lebih jauh:

"Bisakah kita membedakan apakah suatu gerakan terjadi karena gaya internal, eksternal, atau karena interaksi multilapis yang jauh lebih kompleks?"

Inilah titik lahirnya perluasan prinsip ekuivalensi.
 Dari menyamakan percepatan dan gravitasi, menjadi menyamakan semua jenis gerakan yang tidak bisa secara lokal dibedakan sumbernya.

Kita tidak hanya tidak bisa membedakan antara ditarik dan didorong. Kita juga tidak bisa membedakan apakah gaya itu berasal dari dalam, dari luar, atau dari interaksi antara lapisan-lapisan realitas yang tak kasatmata.

Dengan cara berpikir ini, gerakan semesta yang mempercepat bisa dipahami bukan sebagai misteri tunggal (energi gelap), tapi sebagai ekspresi dari interaksi multirealitas---atau yang kita sebut sebagai Multilayer Multiverse.

IV. Bayangan dari Alam Semesta Lain?

A. Apa Itu Multilayer Multiverse?

Kita terbiasa membayangkan semesta sebagai semesta tunggal, ruang-waktu yang satu dan menyatu. Namun, beberapa pendekatan kosmologi dan fisika teori mulai mempertimbangkan ide yang lebih radikal: semesta kita hanyalah salah satu lapisan dari struktur yang lebih besar dan lebih kompleks, sebuah Multiverse.

Namun Multiverse yang kita maksud di sini bukan sekadar kumpulan semesta terpisah, melainkan sebuah struktur berlapis---di mana setiap lapisan semesta mungkin memiliki ruang-waktu sendiri, energinya sendiri, bahkan interaksi lemah namun nyata dengan lapisan lain.

Inilah yang kita sebut Multilayer Multiverse.

Alih-alih terpisah seperti gelembung sabun yang tak bersentuhan, lapisan-lapisan ini lebih seperti lembaran-lembaran dalam satu buku, yang kadang saling menekan, menarik, atau bahkan beresonansi satu sama lain.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun