Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Membentur Karang

30 Juli 2022   16:22 Diperbarui: 30 Juli 2022   16:26 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi pixabay.com

Menatap ke laut biru
Seolah ada kedalaman nuranimu di sana
Dalam damba penuh rindu
Hati terus merapal doa tak henti-hentinya

Menatap ke angkasa tinggi
Membentang seluruh rasa hati
Bergeming meski terbentur awan mendung
Sungguh ingin sekali bersua sang pemilik rasa yang tak terbendung

Mengapakah sangat pedih
Dari lubuk sanubari merintih
Apakah bisa berpadu di suatu masa
Karena alasan sederhana yaitu cinta

Mungkinkah
Rindu yang terbentur karang
Akhirnya menemukan jalan tepat menuju yang tersayang
Mengusir segala gundah

Lama sudah terpendam
Bercampur dengan aroma laut yang memisah raga dengan sesak terdalam
Bahkan hingga awan di atas menjadi hitam kelam
Sungguh rindu itu tak pernah bisa tenggelam

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
30 Juli 2022

34-2.254

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun