Cinta itu tak bisa dibendung datangnya Begitu saja menerjang tanpa permisi
.Hingga pada masanya nanti.Aku pun bisa pergi.Melangkah sejauh hati.
Aku hanya ingun mengatakan, maafkan akuMungkin kau membacan
Sesungguhnya cinta itu telah hadir sejak waktu kita bertemu pertama kaliWaktu itu dan mungkin kau tak pernah tahu
Kedua tangan terlipat di depan dada seperti layaknya para pendoa. Nyatanya rindu dan cinta membuatmu bertahan dalam badai gelora
Meninggalkannya bukan pilihan tepat. Membalutnya juga tak selaly merupakan cara yang tepat
Aku tahu dan mengerti kini. Ketika hidup tak berlangsung sama degan mauku. Betapa rasa sakit itu harus dihadapi sepenuh hati dalam sadar diri.
Jadi bagaimana? Menghindari cinta tak akan menyelesaikan masalah.
Sesuatu terasa janggal jika kau tak ada kabar berita lagi namun aku harus bertahan.
Lalu kita berdua berkata-kata dalam tatapan mata tanpa suara. Telah habis sudah segala rindu yang pernah kau dan aku rasa
Hai Bintang. Tetaplah terang di langit sebelah sana
Adalah cinta yang tertawan dalam doa-doa. Itulah mengapa ini menjadi perlambang cinta.
Mencintai bayangan yang dicipta sendiri
Jika tidak, mungkin rasa sakit ini terasa sepihak.Ya sesak.
Aku telah tertawan oleh pesonamu dan tak bisa lagi melawan gejolak di hati padamu, tentangmu, iya aku kalah, dan aku menyerah.
Seberapa batin meronta menolak, tak mau, tetap saja rindu ini menyeruak dan tak bisa lagi mengelak.Jadi rindu ya tetap saja rindu. Titik.
Jadi beginikah rasanya rindu sendiri? Aku sungguh tak mengerti
Mungkin ini yang orang bilang seperti rindu.