Sang surya telah berpamitan menciptakan semburat jingga di ufuk barat
Terkadang ia bahagia merah merona
Kadang ia bersedih dalam gelap gulita
Baca juga: Hingga Batas Angan Memudar
Ketika kuas Tuhan telah mengambil perannya
Dipolesnya warna biru langit dengan tinta orangenya
Di situlah perasaan rindu paling besar dirayakan
Baca juga: Menjadi Aku di Antara Serpihan Waktu
Jingganya lirih, hangat, dan menenangkan
Bisa-bisanya kau masih menunjukkan sisi indahmu, walau malam hendak mengusirmu
Apakah kau membawa pesan hikmah dari Sang Penciptamu?
Baca juga: Ukiran Sastra: Raut Muka di Cermin Semesta
Senja pun berganti malam perlahan
Sedangkan aku masih menggenggam pertanyaan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!