Mohon tunggu...
Agung Dwi Laksono
Agung Dwi Laksono Mohon Tunggu... peneliti -

Seorang lelaki penjelajah yang kebanyakan gaya. Masih terus belajar menjadi humanis. Mengamati tanpa menghakimi. Mengalir saja...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Perempuan Muyu dalam Pengasingan

13 Mei 2016   16:04 Diperbarui: 14 Mei 2016   13:14 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Bévak Sangat Sederhana untuk Pengasingan Petroneladi Kampung Wanggatkibi; Sumber: Dokumentasi Peneliti

Masyarakat Etnik Muyu tidak semuanya mempunyai pandangan yang seragam tentang tradisi melahirkan di bévak. Mereka yang tinggal di dekat Puskesmas dan Rumah Sakit Bergerak sudah melakukan persalinannya di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut, atau setidaknya berniat melakukannya di sana.

Berikut penuturan dua orang perempuan Muyu yang tinggal di “Kota” Mindiptana, Faustina Kutmoh dan Marlina Warem. Dua perempuan Muyu ini mengaku sebagai orang Muyu yang lebih moderen daripada tetangganya yang tinggal di kampung sekitar Mindiptana;

“Kami ini orang jaman (moderen) pak... kalo mau melahirkan ya ke rumah sakit. Sudah tidak ada itu apa... melahirkan di bévak. Itu dulu waktu saya masih kecil, atau kalau sekarang mungkin masih ada di kampung-kampung atas sana...”

(Faustina Kutmoh, 43 tahun)

“...saya tidak pernah melahirkan di bévak pak... Kalo dulu ya melahirkannya ke Puskesmas pak... sekarang sih semua sudah pindah di rumah sakit itu... rumah sakit bergerak... di Kampung Osso. Puskesmas sudah tidak melayani lagi... semua pindah”

(Marlina Warem, 29 tahun)


Fakta empiris ini diperkuat oleh Urbanus Warem (53 tahun). Laki-laki Muyu yang merupakan Staf Pemerintahan Kampung Mindiptana ini menyatakan;

“Di sekitar Kampung Mindiptana ini saya su lama tidak melihat orang Muyu membangun atau mendirikan bévak untuk perempuan yang sedang menstruasi atau bersalin pak. Su tidak ada lagi... semuanya sudah ke rumah sakit...”

Seorang perempuan Muyu, Suzana Biyarob (31 tahun), yang tinggal di Kampung Osso mengaku melakukan persalinannya di bévak. Meski tinggal relatif tidak jauh dari Rumah Sakit Bergerak, namun perempuan Muyu yang merupakan istri petugas keamanan di Rumah Sakit Bergerak ini mengaku melahirkan dengan dibantu Bidan Felly di bévak;

“...waktu itu mendadak sekali pak... waktu itu jam tujuh malam. Rumah Sakit Bergerak itu... masih tutup. Saya minta dipanggilkan bidan untuk tolong persalinan. Jadi akhirnya melahirkan di bévak saja, tidak jadi ke rumah sakit. ”

Perempuan Muyu bertubuh langsing ini melahirkan anaknya Maria Magdalena sekitar satu setengah tahun lalu. Suzana Biyarob mengaku tinggal sendirian di bévak selama tiga hari-dua malam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun