Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Setelah Lampu-lampu Dipadamkan

5 Mei 2021   04:14 Diperbarui: 5 Mei 2021   04:34 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Sebelum lampu-lampu dipadamkan.

Langit menitipkan senyuman pada senja, di mata-mata yang bertahan mengeja asa. Bukan tentang kisah-kisah yang tertunda. Tapi, kesediaan diri untuk lupa.

Kau pun menitip senyummu. Aku menitip tunggu. Di balik pintu.

Senja menyimpan kerlip bintang pada malam, di antara tumpukan kata yang tertelan dalam diam. Bukan tentang garis batas keinginan rasa, tapi keihlasan diri yang perlahan sirna.

Kau meredam rindu. Aku menaklukkan bisu. Di bilik tunggu.

Kabut malam berlari di titian sunyi. Merajut jejak embun agar tak melupakan pagi. Bukan berharap pada kuasa matahari, tapi kekuatan hati menyangga janji.

Setelah lampu-lampu dipadamkan.

Aku mengarsir waktu. Tanpamu.

Curup, 06.05.2021
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun