Hai Nirmala yang menikmati sore yang senang saat melihat jingga dimana surya tenggelam yang tak pernah bias antara senja dan pelangi
setelah hari raya semua kembali menepi sunyi sekali menggenggam sunyinya sendiri-sendiri
Suara denting hujan yang kalah dengan bancuhnya hati karena rindu
Ia masih ada dalam diamnya memendam rasa gelap yang pekat
Selama itu aku menjadi diam memperhatikannya dalam sunyi
Aku tidak melihat lalu-lalang manusiaAku tidak mendengar suaraAku tidak merasa akan suatu halSemuanya dirampas oleh kesunyian
Kenangan tentang kekasih tiba-tiba muncul disaat menikmati pesona hutan bakau (mangrove), walau kini hanya meninggalkan sejuta luka.
Keindahan bunga akan sempurna ketika berjumpa dalam cumbuan cinta sang lebah hitam.
Setelah beratus-ratus puisi tercipta, ternyata belum cukup bagi seorang kekasih.
Sejarah rindu yang terus berulang setelah sekian lama hanya bisa terpendam karena terserak oleh ruang dan waktu, namun hanya selalu untukmu
Tentang seseorang dengan nama pena sepenggal kata
Kehidupanku begitu adanya, aku menyakini hal tersebut ketika mengerti bahwasanya perjuangan itu ada ikut campur sandiwara Tuhan, beberapa kali aku men
Puisi ini membicarakan kesepian dan kesuyian jalan yang harus ditempuh. Berbeda dengan masa lalu yang dipenuhi harapan dan teman.
Seorang pecinta akan merawat rasa, memelihara rindu, meski kekasihnya mengisyaratkan jarak. Sebab ia percaya segala yang ada pada kekasih yang terbaik
Seorang pemimpin sejati harus mengayomi seluruh rakyat tanpa diskriminasi, senantiasa bersinergi dengan seluruh komponen bangsa untuk kemajuan negeri.
Rasaku kemarin baru saja bulan Februari. Nyatanya bulan kasih sayang itu sudah terlewati
Mosel memesona mata, ciptakan harmoni dalam benak manusia. Lihat karya-karya-Nya yang indah.
Mengalun dengan lembut, Pelan-pelan merasuki Jiwa yang sunyi
Puisi berkisah tentang seorang pencari jati diri yang melewati malam suci.