Waktu berjalan. Seperti sungai yang mengalir dari hulu ke hilir, hidup membawa mereka melalui banyak tikungan. Kadang arusnya deras, kadang tenang. Te
Setiap tetes embun menjadi isyarat waktu,singgah sejenak di helai rumput yang rapuh.Meskipun dalam rapuh tersimpan keteguhan,bahwa hidup seindah keber
Sajadah di Padang Rumput Cinta menghadirkan kisah dua insan yang menemukan makna ibadah, cinta, dan tawa sederhana di hamparan rerumputan basah. Denga
Membasuh dedaunan, segar dan wangi. Begitulah rinduku padamu, membuncah. Menyirami hati, penuh haru dan wangi.
Pagi hari baru saja merekahSinar mentari lembut menembus ranting2 pohonAda pancaran cahya jernih dari balik dendaunanDan ada pula gesekan rantin
Puisi ini saya ciptakan khusus untuk Anda, dengan harapan dapat membangkitkan perasaan dan inspirasi.
Apa jadinya jika hidup tidak lagi tentang menggenggam, tetapi tentang hadir, lalu membebaskan? Mari sejenak menepi dan membaca: Hidup Seperti Embun.
Maaf, jangan harap apa-apa Aku hanya seulas angin yang sentuhkan sejuk di padang gersang Bahkan aku tak punya embun pembasuh debu kota
Diatas sehelai daun,Butiran embun segar berbaris Di goyang angin pagiLalu berjatuhan satu demi satuDiatas gundukan tanah basahSeperti tetes
Engkau datang diam-diam, Membawa dingin yang tak menyakiti. Bukan suara yang kau bawa, Untuk pagi yang masih ragu membuka mata.
Khalil Gibran mengajarkan bahwa dalam tawa dan hal kecil bersama sahabat, hati menemukan paginya dan kembali segar seperti embun.
Embun angin malam itu berdusta Apa yang terlihat Embun angin malam itu pasti berdusta Apa yang terdengar beda dari semestinya
Tapak dara putih masih berembunPagi menyapa dengan anggunDuniapun terpesona dan tertegunPutihnya ingatkan kita tuk santunTetes embun itu masih tersisa
Pagi ini. Saat waktu belum benar-benar pagi. Pada dahan, kupandangi daun digelayut embun. Laksana dua kekasih bertemu, bicara tentang rindu dilarung m
Puisi yang menggambarkan suasana hati saat musim kemarau datang
Peserta CVI berkumpul untuk melakukan senam pagi dipandu instruktur yang sangat langsing ceking dan lincah.
Seperti embun di pagi hari hadirnya singkat, namun membekas di hati
Dari embun pagi hingga ladang kering, temukan cara sederhana untuk menjaga harapan dan keberlanjutan di tengah krisis air.
Sejak pepisahan dahulu, tak bisa kupungkiri jika rindu ini tak pernah padam.
Sayapku Belum Utuh Ibuku, anak perempuanmu tumbuh dalam gerimis dan mendung, hingga enggan merangkak ke pagiSebab terlalu dingin untuk menyetubuh