Mohon tunggu...
Teguh Prasetiyo
Teguh Prasetiyo Mohon Tunggu... MAHASISWA SOSIOLOGI

Studying Sociology | Menulis | Research

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Embun di Ujung Rumput Pagi

27 Agustus 2025   07:25 Diperbarui: 27 Agustus 2025   07:25 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/9570217952739655/)

Setiap tetes embun menjadi isyarat waktu,
singgah sejenak di helai rumput yang rapuh.
Meskipun dalam rapuh tersimpan keteguhan,
bahwa hidup seindah keberanian dalam kefanaan.

Pagi datang membawa cahaya kesadaran,
menyingkap tabir gelap yang semalam berdiam.
Di balik keheningan ada pesan keabadian,
bahwa harapan tumbuh dari kesunyian terdalam.

Jejak embun juga perlahan menguap,
seperti cita yang terbang bersama angin harapan.
Menjadi jejak abadi dalam jiwa pencari,
penuntun di jalan panjang menuju masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun