kebaikan ternyata tidak menunggu kita harus kuat dulu",* tapi ia tumbuh dari hati yang luka, ia hidup dari tangan yang gemetar ia ada hati yang tulus.
"Lari pagi menyusuri jalan naik turun di Segadung, udara sejuk dan pepohonan indah menyegarkan jiwa dan raga."
Sebelum dunia menuntut dan suara riuh mulai bergema, pagi memberi kita ruang untuk menyapa jiwa.
Semangat Presentasi, dengan hati yang penuh kejujuran
Secangkir kopi hitam pagi dengan teman-teman barunya
Tetap bersyukur dalam segala hal
Pagi hari baru saja merekahSinar mentari lembut menembus ranting2 pohonAda pancaran cahya jernih dari balik dendaunanDan ada pula gesekan rantin
Puisi ini saya ciptakan khusus untuk Anda, dengan harapan dapat membangkitkan perasaan dan inspirasi.
sebagai bentuk penghormatan dan motivasi terhadap nilai-nilai pemasyarakatan yang berkeadilan dan bermartabat.
Anggapan Matahari yang panas terhadap Manusia yang keji
Pagiku bergemuruh semangat banting tulang penuhi hajat hidup keluarga
Apa jadinya jika hidup tidak lagi tentang menggenggam, tetapi tentang hadir, lalu membebaskan? Mari sejenak menepi dan membaca: Hidup Seperti Embun.
Gerak Sehat, Semangat Terjaga: Senam Pagi Warnai Hari di Rutan Pasangkayu
Pagi buta dengan berita duka semoga keluarga yang di tinggalkan tanah dan mengikhlaskannya
Bangun karena hidupmu masih berharga. Bersyukur karena selalu ada alasan untuk berterima kasih. Dan bergerak karena masa depan dibentuk oleh langkah
Puisi berjudul Gerimis Menjelang Pagi terinspirasi dari pengalaman lari pagi di Kota Makale, Tana Toraja.
Sekolah Lebih Pagi, Siap Lebih Hebat, menuju generasi emas
Cerita ini menggambarkan perjalanan harian seorang tokoh dari pagi hingga malam yang penuh dengan rutinitas sederhana namun bermakna.
Doa satu persatu Menyusuri tali-tali Memanjat ke langit menuju Sang Penguasa
Menjemput pagi mengais rezeki, demi mimpi yang harus dibeli untuk anak dan istri