Sayapku Belum Utuh
Â
Ibuku, anak perempuanmu tumbuh dalam gerimis dan mendung, hingga enggan merangkak ke pagi
Sebab terlalu dingin untuk menyetubuhi hari-hari seorang diri
Sudah mampu sendiri memetik embun yang berkumpul di ujung-ujung daun
Dan memasaknya di bola mataku
Ibuku, ijinkanku membasahi bingkai fotomu dengan rinduku yang kian bercucuran
Aku ingin memeluk kesendirianku di rumah kecil kita
Ibu meninggalkan lemari kita yang penuh dengan boneka yang pernah ibu pungut di pasar untuk menghiasi senyumku
Kini aku hanya sendiri dipaksa kawin subuh oleh tungkumu
Aku disiksa dan ditindas oleh waktu yang kupungut sendiri usai berlari di taman sekolah