Mohon tunggu...
Yuni Retnowati
Yuni Retnowati Mohon Tunggu... Dosen - Biarkan jejakmu menginspirasi banyak orang

Dosen komunikasi penyuka film horor dan thriller , cat lover, single mom

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hati Perempuan (Bagian 7: Pengorbanan Cinta)

1 Maret 2020   12:44 Diperbarui: 1 Maret 2020   12:45 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Tawa Romy pecah seketika. Ketika dia sudah berhasil menguasai diri, yang ke luar dari mulutnya sungguh mengejutkan Khalisa. "Mbak nggak kayak tante-tante kok. Orang yang lihat kita pasti mengira kita nggak beda jauh umurnya."

            "Masak sih? Matanya  siwer kali," Khalisa masih tak percaya.

            "Eh, nggak percaya Mbak Lisa. Kalau lihat Mbak pakai t-shirt dan jeans begini mana ada yang menyangka kalau sudah hampir empat puluh."

            "Ah, kamu pinter menyenangkan orang tua," sahutnya datar.

            "Bener kok Mbak. Ya sudah kalau nggak percaya."

            Tepat jam setengah sepuluh Romy pamit pulang. Sejak tadi Bu Via maupun Ibu kos tidak kelihatan. Teman-teman juga nampaknya masih betah cuci mata atau barangkali sedang dalam perjalanan pulang. Khalisa bersyukur, tak seorang pun melihat Romy. Namun dia merasa khawatir ketika mengantarkan Romy sampai di depan pagar. Jangan-jangan Bu Via mengawasi dari atas atau Ibu kos mengintip dari ruang tamu.

            Lega rasanya karena kekhawatiran itu terhapus oleh keheningan suasana sekitarnya. Bahkan punggung Romy telah hilang dari pandangan. Sewaktu dia berbalik bermaksud kembali naik ke lantai atas, suara Ibu kos menghentikannya.

            "Tamunya tadi siapa Neng?"

            "Teman dari Yogya, Bu."

            "Teman apa ?"

            "Ah, Ibu mau tahu aja sih," balasnya dengan muka memerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun