Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Pagi

5 September 2022   23:41 Diperbarui: 5 September 2022   23:46 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen pribadi

Lambat sang waktu berganti,

   Jarum jam seakan melambat, takalah ku terhanyut dalam kegelapan malam.

Baca juga: Menunggu

Sulit Tuk ku pejamkan mata walau hanya sekejap,

     Pikiran yang terus merayap seakan menjauhi raga dan  tak bisa diajak berbincang walau hanya sebentar.

      Sendiri ku Termenung disudut kamar dengan raga yang hampa ,denagn pikiran yang melayang jauh entah kemana, sambil menunggu pagi yang tak kunjung datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun