Dia mengamati keadaan sekelilingnya, tiba-tiba dia melihat sesosok bayangan hitam dari arah kanan tempat dia berdiri. Jaka Someh kaget, karena tiba-tiba saja bayangan hitam itu berpindah dengan cepatnya melintasi pepohonan. Kemudian bayangan itu pun melesat mendekati ke arah Jaka Someh, dan berhenti di depan Jaka Someh sambil menyeringai.
Jaka Someh coba mengamati sosok tersebut. Meskipun masih samar, namun Jaka Someh mengetahui bahwa sosok tersebut adalah seorang lelaki tua berjubah hitam dengan wajah menyeramkan. Mendadak lelaki tua itu tertawa dengan suara menyeramkan sambil berkata kepada Jaka Someh
"Ha...ha...anak muda apakah kamu mau mencari mati datang ke bukit ini...?"Â
Jaka Someh menjadi agak tenang setelah mendengar suara dari lelaki tua itu. Dia yakin bahwa orang itu adalah manusia meskipun mungkin bukan manusia sembarangan. Jaka Someh berkata
"Maaf eyang, saya tidak bermaksud mengganggu peristirahatan eyang, saya cuma sekedar lewat saja, saya ini seorang pengembara..."Â
Belum selesai Jaka Someh ngomong, eyang karuhun sudah memotongnya
"Ha...ha...kamu bohong...saya tahu kamu merasa sok hebat, merasa jagoan sehingga berniat menantang saya..."Â
Mendengar ucapan eyang karuhun, Jaka Someh kaget, dia berkata
"Maaf eyang mana berani saya menantang eyang..."Â
Eyang Karuhun tertawa lagi
 "Ha...ha...sudahlah tidak usah banyak basa-`basi lagi...sudah lama saya tidak bertarung dan membunuh manusia...malam ini juga kamu harus menjadi mangsa saya...ha...ha...".Â