Aroma ketupat masih sama,
tapi rasanya tak lagi pulang ke hati.
Setiap malam takbiran,
aku memeluk udara,
membayangkan itu adalah bahumu,
dan dalam diam aku berbisik,
"Bapak, aku masih belajar mengikhlaskan mu."
Tapi sungguh,Â
rindu ini kadang tak tahu caranya reda.
Jika langit mendengar,
aku ingin meminjam satu bintang,