Mohon tunggu...
ARSaleh
ARSaleh Mohon Tunggu... Pensiunan ASN

Pensiunan ASN, hobi menulis cerpen/novel/opini. Terkadang menulis ilmu pengetahuan. Mohon maaf, belakangan ini saya tidak konsisten mengunggah Cerbung saya karena sistemnya sering error, katanya karena padatnya traffic. Jadi bukan saya sengaja terlambat.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak Pustakawan - Bagian 13, 14, dan 15

12 September 2025   23:34 Diperbarui: 12 September 2025   23:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dibuat menggunakan Chat GPT

Jam berlalu.

Sampai akhirnya ada suara familiar.
"Herman, what's goin' on?"

Aku menoleh. Itu Karen. Rambutnya tertiup angin, wajahnya khawatir.
"Are you okay?"

Aku hanya menjawab pendek, tanpa suara bergetar---karena kesedihanku sudah terlalu dalam untuk dikeluhkan.

"No, I'm not okay. My mother just passed away."

Karen menatapku lama.
Lalu tanpa basa-basi, ia duduk di sampingku, memeluk bahuku sebentar, lalu berkata,

"I'm sorry to hear that. Let's go home. It's not good to stay here for long time."

Aku hanya mengangguk.

 Kami berjalan pelan ke arah asrama.

Langit mulai mendung.

Dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa tak ada tempat yang cukup jauh untuk lari dari kehilangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun